Dok. BKD Jawa TimurSurat hoaks yang mengatasnamakan BKD Jawa Timur. Surat mengenai pemanggilan peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk mengikuti kegiatan penyerahan SK (Surat Keputusan) dan pembekalan dipastikan hoaks atau palsu.
Surat yang mengatasnamakan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur ini meminta nama terlampir untuk mendatangi acara yang disebutkan dalam isi pesan tersebut.
Surat dilengkapi dengan lampiran berisi 1.964 nama peserta CPNS formasi tahun 2018.
Nama-nama tersebut diminta untuk mengikuti acara di JX International Convention Exhibition, Surabaya.
Surat menyebutkan bahwa acara penyerahan SK dan pembekalan disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Acara disebutkan berlangsung pada Senin (23/12/2019) dimulai pukul 07.00 WIB.
Peserta yang akan menghadiri acara tersebut wajib mengenakan pakaian kemeja warna putih dan celana atau rok panjang warna hitam.
Nama peserta yang terlampir di situ diminta untuk hadir dan tidak boleh diwakilkan.
BKD Jawa Timur melalui akun Twitter-nya, @bkdjatim, menginformasikan bahwa informasi tersebut tidak benar.
WASPADA PENIPUAN!!!!
Beredar Surat Pemanggilan CPNS untuk penyerahan SK dan Pembekalan. Surat tersebut TIDAK DIBUAT dan DIEDARKAN oleh BKD Provinsi Jawa Timur#SobatJatim please RT dan selamatkan teman2 dari bahaya penipuan oleh oknum yg tidak bertanggungjawab!!!#penipuancpns pic.twitter.com/NaAESZx3p3
— #ASNProfesional (@bkdjatim) December 22, 2019
Kompas.com juga mengklarifikasinya kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur Anom Surahno.
Anom menegaskan, surat tersebut tidak benar atau hoaks.
Ia menyebutkan, BKD mengetahui adanya surat palsu tersebut setelah adanya konfirmasi dari pihak yang disebutkan sebagai tempat terselenggaranya acara itu.
"Kemarin malam saya dikonfirmasi oleh JX terkait undangan tersebut," kata Anom saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/12/2019).
"Saya katakan tidak ada undangan, karena memang tidak ada," lanjut dia.
Anom menjelaskan, pembekalan CPNS Tahun Anggaran 2018 telah dilaksanakan awal tahun.
"Pembekalan sudah dilakukan di tempat yang sama. Dan penyerahan PNS dari hasil latsar (latihan dasar) masih menunggu evaluasi karena latsar baru saja rampung, bahkan ada sebagian yang masih berlangsung," ujar dia.
Anom menegaskan, tidak ada laporan adanya korban atas surat bodong ini.
"Tidak ada (korban dari surat palsu. Tadi ada staf yang standby di lokasi. Tidak ada yang datang," kata Anom.
0 comments:
Post a Comment