Sejumlah CPNS mengikuti Presidential Lecture 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 24 Juli 2019. Kegiatan yang diikuti oleh 6.148 CPNS hasil seleksi tahun 2018 itu mengangkat tema Sinergi Untuk Melayani. FOTO/Aprillio Akbar
Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Harya Wibisana berharap seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2019 bisa dibuka tepat sesuai rencana, yaitu pada Oktober 2019. Namun, ia mengatakan saat ini masih ada hal yang akan dirapatkan oleh pemerintah terkait rekrutmen pegawai pelat merah ini.
"Mudah-mudahan bisa tepat waktu Oktober tapi masih menunggu Pak Menteri PANRB masih meminta waktu Presiden melakukan ratas karena itu perpindahan pemerintahan baru kan masih harus dibicarakan," ujar Bima di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2019.
Ia mengatakan saat ini jumlah formasi untuk CPNS semestinya sudah masuk semua dari berbagai kementerian dan lembaga. Namun, formasi untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, masih belum masuk. "Mungkin kita akan dahulukan yg PNS karena kalau menunggu P3K nanti, kan waktunya tinggal sebentar tahun ini," tuturnya.
Bima mengatakan sejatinya tidak ada kenaikan pada jumlah formasi CPNS. Sebab, pemerintah juga menghindari jumlah formasi yang terlalu banyak. Ia mengatakan CPNS sejatinya dibutuhkan untuk pekerjaan yang memiliki tanggungjawab kepada kebijakan dan kepada struktural dan tidak bisa dilakukan oleh PPPK.
"Tapi tanggal pembukaannya masih belum ada dan formasinya belum ditetapkan karena menunggu ratas."
Sebelumnya, pemerintah mengatakan akan membuka seratus ribu lowongan CPNS, khususnya untuk lowongan guru dan tenaga kesehatan. "Kita kekurangan tenaga kesehatan terutama bidan, perawat, dokter untuk mengisi pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin seusai menemui Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019.
Lowongan lain yang diperlukan adalah tenaga di bidang infrastruktur juga kepentingan-kepentingan yang lebih menjurus pada keahlian. “Tenaga administratif akan kami kurangi," kata Syafruddin.
Proses seleksi CPNS akan dilakukan pada Oktober 2019. Pemerintah akan membuat sistem seleksi sedinamis mungkin untuk bisa merekrut sumber daya manusia yang berkualitas dan membuka peluang bagi generasi muda untuk menjadi abdi negara. "Kami akan perbaiki (sistem seleksi)."
Selain seleksi CPNS 2019, kata Syafruddin, pemerintah akan segera membuka seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap kedua. Seleksi akan dilakukan pada pertengahan Agustus atau Oktober tahun ini. Khusus untuk PPPK ini, pemerintah akan mempriortaskan merekrut para guru honorer yang telah melewati batas umur untuk mendaftar CPNS.
0 comments:
Post a Comment