Tak Kebagian Kuota Simulasi CAT CPNS 2019? Berikut Imbauan BKN, Skor Soal CPNS dan P3K/PPPK Berbeda

BKN meminta agar calon peserta CPNS 2019 yang tak kebagian kuota simulasi CAT tak perlu khawatir karena masih ada cara lain yang bisa digunakan

Tak Kebagian Kuota Simulasi CAT CPNS 2019? Berikut Imbauan BKN, Skor Soal CPNS dan P3K/PPPK Berbeda

capture cat.bkn.go.id

Tampilan situs cat.bkn.go.id

Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) memastikan Seleksi CPNS 2019 dan P3K/PPPK 2019 akan segera digelar.

Kepala BKN Bima Haria Wibisana memprediksi jumlah peserta seleksi CPNS 2019 dan PPPK/P3K 2019 ini akan mencapai 5,5 juta orang.

Total kebutuhan ASN nasional 2019 sejumlah 254.173 formasi yang mencakup 100.000 formasi CPNS 2019 dan 100.000 formasi PPPK/P3K 2019 tahap kedua, dan sisanya sudah dilaksanakan pada seleksi PPPK/P3K 2019 tahap pertama.

Sebanyak 108 lokasi di seluruh Indonesia dapat dimanfaatkan melalui fasilitas yang disediakan BKN dan bekerja sama dengan sejumlah instansi pusat dan daerah.

Jumlah ini tentu tidak cukup untuk pelaksanaan seleksi serentak sehingga beberapa opsi sedang disiapkan dengan kerja sama instansi di pusat dan daerah.

Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan, pembukaan pendaftaran CPNS 2019 akan dibuka usai pelantikan presiden pada Oktober 2019 mendatang.

“Karena kan pemerintahan baru, presiden dilantik Oktober, mulainya (pendaftaran CPNS) setelah pelantikan presiden,” ujar Bima di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Namun demikian, Bima belum bisa memastikan tanggal pastinya pembukaan pendaftaran CPNS 2019 tersebut.

Sebab, semuanya tergantung keputusan menteri terkait.

“Mulai Oktober itu kalau menterinya masih sepakat. Kalau ada pemikiran beda ya (kebijakan) bisa beda lagi,” kata Bima.

Kendati begitu, Bima memastikan seluruh kesiapan infrastruktur untuk perekrutan CPNS telah disiapkan.

“Kita kuota (perekrutan) CPNS 100.000. Tapi kan mungkin enggak akan terpakai semua. Kita lihat ketersediaan anggaran dan gaji,” ucap dia.

Sebelumnya, Bima mengatakan, rencananya pendaftaran CPNS dibuka pada bulan Oktober 2019 mendatang.

Namun demikian, kata Bima, perekrutan CPNS pada tahun ini masih menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo.

"Tapi masih menunggu Pak Menpan ( Menpan RB Syafruddin) masih meminta waktu Presiden melakukan rapat terbatas," ujarnya di Jakarta, Senin (18/8/2019).

Restu Presiden Jokowi dinilai sangat penting karena pada Oktober 2019 nanti, akan ada pergantian pemerintahan dari Jokowi-Jusuf Kalla ke Jokowi-Ma'ruf Amin.

Selain itu, kabinet pun kemungkinan akan diisi oleh menteri yang berbeda.

Oleh karena itu, rencana pembukaan penerimaan CPNS 2019 perlu dibicarakan kembali.

BKN usul pelamar hanya bisa ikuti satu seleksi, CPNS 2019 atau PPPK/P3K 2019

Badan Kepegawaian Negara ( BKN) mengusulkan calon peserta seleksi ASN 2019, yakni CPNS 2019 dan PPPK/P3K 2019 tidak boleh memilih status kepegawaian.

Jadi, calon peserta seleksi harus memilih salah satu, apakah akan mendaftarkan diri sebagai CPNS 2019 atau PPPK/P3K 2019.

"Pak kepala BKN mengatakan, hanya satu yang dipilih ya. Kalau PPPK ya PPPK, kalau CPNS ya CPNS. Kami mengusulkan itu," kata Kepala Biro Humas BKN Muhammad Ridwan saat dijumpai di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (30/7/2019) seperti dilansir Kompas.com.

Usulan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi terkait rekrutmen calon pegawai negeri sipil 2019 di Hotel Bidakara yang dipimpin oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Selasa pagi.

Namun, rapat tersebut belum menghasilkan keputusan.

Ridwan menjelaskan, usulan itu didasarkan pada kekhawatiran akan terlalu banyaknya jumlah peserta seleksi ASN 2019 apabila setiap orang bisa mendaftar CPNS dan PPPK.

Hal itu, kata dia, akan menyulitkan BKN.

"CPNS bisa juga ikut PPPK, jadi dua kali kan. Itu kesulitan-kesulitan yang disampaikan Pak kepala BKN tadi," ujar Ridwan.

Imbauan BKN soal simulasi CAT

Jelang rekutmen CPNS 2019 yang akan digelar pada bulan Oktober 2019 mendatang, Badan Kepegawaian Negara atau BKN menggelar Simulasi CAT di sejumlah wilayah di Indonesia.

Disebutkan, digelarnya Simulasi CAT ini untuk semakin mematangkan persiapan peserta dalam mengikuti rekrutmen CPNS 2019 nantinya.

Kepala BKN, Bima Haria menjelaskan, simulasi CAT ini digelar untuk memberikan waktu bagi para calon peserta CPNS 2019 untuk berlatih dan belajar.

"Dua minggu kami berikan waktu untuk simulasi, berlatih dan belajar. Pintar tapi tidak dilatih dan tidak terbiasa kan kasihan. Jadi kami lakukan supaya teman-teman terbiasa sebelum melaksanakan tes yang sesungguhnya," tutur Bima Haria Wibisana, Kepala BKN, usai meresmikan kantor UPT BKN Pangkalpinang, Rabu (14/8/2019)

Kepala BKN Bima Haria Wibisana menyatakan, simulasi CAT BKN tersebut guna membiasakan calon peserta CPNS 2019 sebelum mengikuti seleksi sesungguhnya di rekrutmen mendatang.

Pasalnya, tak menutup kemungkinan ada peserta CPNS 2019 yang gagal karena tak terbiasa menggunakan perangkat komputer.

Nantinya di tes CAT sesungguhnya saat rekrutmen CPNS 2019, waktu tes biasanya dilaksanakan 90 menit dengan bobot 100 soal.

Sedangkan simulasi akan dikurangkan beberapa menit, karena masih pada tahap latihan.

Setelah selesai mengisi soal dan mengklil sudahi tes, peserta langsung bisa melihat hasil pada saat itu juga.

Simulasi CAT BKN akan dilaksanakan di berbagai provinsi di seluruh Indonesia, berlokasi di Kantor Regional BKN dan Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Karena kuota terbatas, tidak semua calon peserta CPNS 2019 atau P3K/PPPK 2019 bisa mengikuti simulasi CAT yang diselenggarakan.

Melalui akun twitter resminya @BKNgoid pada, Kamis (22/8/2019) malam, BKN meminta agar calon peserta CPNS 2019 yang tak kebagian kuota tak perlu khawatir.

Pasalnya, simulasi CAT juga bisa dilakukan secara online melalui situs cat.bkn.go.id.

"Bagi #SobatBKN yg tidak mendapat kuota #SimulasiCATBKN, jgn khawatir. Masih ada http://cat.bkn.go.id yg bs digunakan secara daring (online).

Jgn lupa bahagia ya," kata @BKNgoid

Skor soal CPNS 2019 dan P3K/PPPK berbeda

Bulan Maret 2019 lalu, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyampaikan informasi seputar perkembangan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K/PPPK 2019.

Informasi ini ini disampaikan melalui twitter resmi BKN @BKNgoid.

Salah satunya seputar teknis pelaksanaan tes P3K/PPPK dan cara perhitungan nilai.

twitter @BKNgoid, Jumat (22/3/2019), ada perbedaan mencolok antara tes CPNS dan P3K/PPPK.

Untuk tes CPNS 2019, sesuai Permenpan-RB no 37 tahun 2018 disebutkan bahwa peserta CPNS harus melalui Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang terdiri dari 3 materi soal yaitu :

1. Tes Karakteristik Pribadi (TKP)

2. Tes Intelegensia Umum (TIU)

3. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Jumlah soal adalah 100 buah terdiri dari :

- soal TKP sebanyak 35 butir

- soal TIU 30 butir soal

- soal TWK 35 butir soal.

Nilai untuk materi soal TIU dan TWK apabila benar nilainya 5 dan apabila salah atau tidak menjawab nilainya 0 (nol).

Dengan demikian, nilai maksimal adalah 500 terdiri dari:

- nilai maksimal untuk TKP : 175

- nilai maksimal TIU : 150

- nilai maksimal TWK: 175

Sementara di tes P3K/PPPK, sesuai informasi BKN di akun twitternya @BKNgoid, ada 4 jenis materi yang akan diujikan.

"Kompetensi Teknis: 40 soal pilihan ganda. Benar (B) bernilai 3, Salah (S) bernilai 0. Nilai maksimum 120.

Kompetensi Manajerial: 40 soal pilihan ganda. B: 1, S: 0. Nilai maksimum 40.

Kompetensi Sosio Kultural: 10 soal pilihan ganda. B: 2, S: 0. Nilai maksimum 20.

Wawancara: 10 soal pilihan ganda. B: 3, 2, atau 1, S:0. Nilai maksimum 30.," kata @BKNgo.id

#1

#2

#3

Persamaannya, baik ujian CPNS dan P3K/PPPK sama-sama menggunakan Computer Assisted Tes (CAT).

Manajerial dan Sosio Kultural

Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, kompetensi manajerial dan sosio kultural hanya berlaku pada jabatan yang bisa diisi oleh P3K/PPPK.

Oleh karena itu, kelompok soal tersebut disiapkan oleh Kemendikbud.

Sementara soal-soal kompetensi teknis, disesuaikan dengan jabatan masing-masing. Soal kompetensi teknis disiapkan oleh instansi yang menjaring.

Muhadjir menekankan, Kemendikbud berkomitmen untuk selalu membantu proses pengadaan ASN secara akuntabel dan transparan.

“Agar diperoleh calon-calon ASN yang profesional dan berintegritas,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji, mengatakan bahwa pembuatan soal-soal ini sudah melalui banyak tahap termasuk pertemuan yang membahas hal-hal teknis.

Pertemuan-pertemuan itu juga untuk memastikan bahwa soal-soal yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan instansi yang membutuhkan calon P3K/PPPK berkualitas.

Seperti halnya soal-soal rekrutmen CPNS, soal rekrutmen P3K/PPPK ini juga dijamin kerahasiaannya demi mendapatkan abdi negara yang berkualitas.

“Kami akan menjaga sebaik-baiknya sesuai dengan SOP yang selama ini sudah disepakati melibatkan BPKP, BKN, dan BSSN, untuk memastikan kerahasiaan dari soal ini,” jelas Atmaji.

Tes wawancara

Hal yang lain yang perlu diketahui pelamar P3K atau PPPK adalah seputar tes wawancara.

Tes wawancara ini diatur dalam Pasal 21 Peraturan BKN Nomor : 1 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis (Juknis) P3K/PPPK.

(1) Peserta seleksi kompetensi yang telah dinyatakan lulus seleksi kompetensi wajib mengikuti tes wawancara yang diselenggarakan oleh panitia pengadaan P3K/PPPK.

(2) Tes wawancara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertujuan untuk menilai moralitas dan integritas peserta seleksi kompetensi. Hasil tes wawancara sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1), digunakan sebagai bahan penetapan kelulusan hasil seleksi.

Belajar Lagi:

0 comments:

Post a Comment